Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

MASYARAKAT DUSUN PENGANAK KELUHKAN, PEMBANGUNAN MASJID Al ISTIQOMAH DUSUN PENGANAK TERBENGKALAI, AKIBAT SUMBER PENDANAAN YANG MENYOKONG PEMBANGUNAN TERHENTI

Rabu, 28 Juni 2023 | 11.12.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-24T11:01:35Z
              masjid Al Istiqomah saat ini
 
Kecamatan  Paritiga Desa Air Gantang, Masyarakat dusun penganak saat ini dalam tahap membangun masjid , dan pembangunan masjid sudah berjalan dalam kurun waktu selama lima tahun, sejak awal tahun 2018, hingga saat ini, rabu 28/06/2023.

Alasan utama untuk membangun masjid Al Istiqomah dusun penganak ini, karna masjid yang sudah ada tidak bisa menampung jemaat pada saat perayaan hari besar keagamaan, lebaran dan perayaan hari besar keagamaan lainnya,

Oleh karna itu atas mufakat tetua dan para tokoh serta perangkat, dibentuk la pengurus yang bertanggung jawab untuk membangun masjid serta mencari sumber pendanaan.
Pengurus yang sudah di bentuk ini diberi nama Al Istiqomah, dan nama Al Istiqomah sendiri cikal bakal disematkan kepada nama masjid di bangun, dan kini masjid yang sedang dalam tahap membangun atau sedang dikerjakan.

Anggaran yang di butuhkan oleh Yayan Al Istiqomah untuk membangun masjid sendiri sebesar delapan meliar rupiah 
 Rp : 8.000.000.000.
Saat ini bentuk pembangunan yang sedang di kerjakan baru mencapai 50%, dan anggaran yang sudah di keluarkan empat meliar rupiah
 Rp: 4.000.000.000.
Jadi yayasan Al-Istiqomah masih membutuhkan anggaran lagi sebesar 50% 
 empat meliar rupiah
Rp : 4.00,000,000, untuk bisa penyelesaian pembangunannya.
Pihak yayasan sendiri sudah kewalahan dan kesulitan mencari sumber pendanaannya, dana yang sudah masuk ke yayasan di antaranya dari PT TIMAH TBK sebesar dua ratus juta rupiah, 
Rp : 200.000.000.
Dari pemkab bangka barat sebesar seratus lima puluh juta rupiah,
Rp : 150,000,000, dan dari suadaya warga,
petani kebun sawit setiap dua minggu sekali menyumbang, panitia yayan juga membentuk tim dan melakukan pungutan dari rumah kerumah, setiap satu minggu sekali dalam dusun setempat,dan sumbangan dari ponton laut satu minggu sekali, sisanya dari para pengusaha luar yang menambang timah di wilayah dusun penganak.
Dari dana yang disebutkan tadi, belum mencukupi untuk menyelesaikan pembangunan masjid Al Istiqomah.



Oleh karna pembangunan masjid masih kekurangan anggaran, masyarakat dan para tokoh, serta tetua dan pengurus yayasan Al-Istiqomah, melakukan musyawarah dusun, dan telah bersepakat, siapa pun pengusaha yang beraktivitas di wilayah dusun penganak bersedia menyumbang ke masjid Al-Istiqomah,
sumbangannya boleh berbentuk barang atau pun uang.

Saat ini dalam beberapa hari lalu banyak pemberitaan yang di maut oleh media lokal dan media nasional tentang aktivitas tambang timah di wilayah dusun penganak, bahwa tambang timah yang saat itu beraktivitas di pantai batu nek, telah menjarah objek wisata.

Dari pemberitaan media-media lokal dan nasional itu, kadus penganak Marsidi berkomentar,
berita yang di muat itu tidak benar, bahwa aktivitas di pantai penganak telah, meluluhlantakkan dan menjarah objek wisata dusun penganak,dan berada di dalam kawasan hutan, serta banyak pohon-pohon mangrove.

"Aktivitas di pantai batu nek tidak menggangu objek wisata dan bukan di dalam kawasan hutan, dan tidak ada mangrove disitu, tapi kami juga tau, aktifitas itu tidak mengantongi perijinan dari dinas terkait,
Biar tau, aktivitas itu la yang menyokong pembangunan masjid Al Istiqomah dusun penganak, yah mau gimana lagi upaya kami mencari dana untuk masjid ini, kalau bukan dengan cara begitu." pungkas Kadus Marsidi.

Seharusnya wartawan- wartawan yang mengangkat aktifitas di dusun penganak ini, datangi la kita dan bertanya, untuk keberimbangan pemberitaan, ini semuanya main tembak dari jauh beritanya, atau dangan kata lain dugaan.

"Dalam pemberitaan media-media itu, hanya dampak negatifnya yang di publikasikan, sementara mereka tidak mau mempublikasikan dampak positifnya, bagi masyarakat yang sedang membangun masjid," cetus kadus Marsidi.

"Jadi jurnalis itu harus profesional,
Jangan hanya negatifnya saja yang di publikasikan, dampak positifnya tidak mau publikasikan," ucap kadus.

Tampak depan masjid dan tokoh dusun
              penganak,28/06/2023

Warga penganak lain pun ikut berkomentar," hasil yang di ambil dari aktivitas tambang itu sebagian di sumbangkan untuk tempat ibadah yang dalam masa penyelesaian, kami juga tau dan menyadari, seperti yang di sampaikan oleh Kadus kami, aktifitas yang di pantai itu tidak mengantongi perijinan, alias ilegal, tapi itu lah sumber pendanaan kami saat ini yang bisa menyelesaikan masjid, dan kami juga sudah tidak ada cara lain lagi, bagaimana mencari sumber pendanaan untuk pembangunan masjid ini kalau bukan dari aktivitas tambang itu, Mau dari mana lagi dananya," ketus warga penganak.

"Jadi sekarang kami warga dusun penganak meminta kepada media- media yang mempublikasikan kegiatan di pantai batu nek, kalau ada solusi lain untuk penyelesaian pembangunan masjid Al-Istiqomah dusun penganak, kami tidak lagi melakukan atau tidak lagi membiarkan para penambang menambang timah di wilayah pantai batu nek itu," ucap warga dusun penganak beramai- ramai.
Warga penganak saat ngumpul-           
            ngumpul,28/06/2023

"Ayo selesaikan masjid kami biar aktivitas di pantai batu nek tidak lagi diadakan," ujar warga yang tidak mau menyebutkan namanya.

Diwaktu yang sama parah tokoh dan tetua dusun pun ikut berbicara, dan seorang tokoh berkata," biar orang luar dusun tau semua, awal untuk bisa PLN masuk dusun penganak, kita dari dusun mengeluar dana membantu pemerintah supaya bisa di salurkan PLN, asal kan dusun kami bisa di alirkan kabel PLN dan terang, awalnya ada pihak instansi berkata bahwa tidak bisa di salurkan aliran listrik ke dusun penganak, di karenakan jalur tiang PLN dan kabel melalui kawasan hutan, akhirnya warga mewakilkan perwakilan dari dusun berangkat ke jakarta mengajukan ke pemerintah pusat dan pihak PLN pusat, dan alhamdulillah di setujui oleh pemerintah pusat dan pihak PLN sehingga sampai saat ini dusun penganak terang oleh cahaya lampu PLN," katanya.

Pada saat pemasangan KWH pun semua penduduk dusun penganak, tidak membayar sepeserpun biaya, pemdus la yang membayar, menggunakan anggaran dari sumbangan pihak ketiga, yang saat itu banyak investor dari luar menambang timah di wilayah dusun penganak dan swadaya warga dusun.


Pembangunan apa saja yang di hasilkan dari tambang timah Ilegal serta sumbangan pihak ketiga dan swadaya warga dusun setempat.
              Di antaranya : 
1 : Masjid lama Al Istiqomah lama
2 ; Polmas 
3 : Sekolah paud 
4 : TPA
5 : Kelenteng RT 14 3 unit besar dan kecil
6 : Posyandu
7 : Puskesdus pembangunan dari anggaran pemerintah.
8 : Balai dusun 
9 : Lapangan basket
10 : Lapangan bola kaki 
11 ; Mushola RT 16
12 : Musholah RT 13
13 : Balai RT 14
14 : Balai RT 13
15 : Pagar TPU
16 : Masjid Al Istiqomah yang baru
17 : Gereja untuk perbaikan.
18 : PLN masuk dusun 
19 : Tp Qur'an 099 Al Istiqomah.
Dan Jalan- jalan di dalam perkampungan penimbunan dan perawatan semua itu, dari hasil tambang dan sumbangan pihak ketiga serta swadaya warga dusun.

Dari foto di atas, hanya satu pembangunan yang murni menggunakan anggaran dari pemerintah 

Lebih lanjut di ungkapkan Kadus,"Secara tidak langsung atau tidak langsung, kami telah membantu program pemerintah juga, untuk pemerataan di bidang pembangunan khususnya di dusun kami ini, kalau di bandingkan penggunaan anggaran dari pemerintah, mana yang lebih banyak, anggaran dari pemerintah kah atau anggaran sumbangan pihak ketiga dan hasil swadaya warga," pungkas Kadus marsidi.
Musyawarah dusun dan pemdes pemaparan anggaran pada akhir tahun 2022

Lanjut parah tokoh bersuara, sekarang ini kami sedang kesulitan anggaran untuk penyelesaian masjid, mau dari mana sumber dananya, kalau bukan dari aktivitas tambang timah yang di pantai batu nek itu.


"Maka dari itu, kami warga dusun penganak memohon kepada parah aparat yang terkait, bapak camat parit tiga, bapak kapolsek parit tiga jebus, bapak bupati bangka barat, bapak Kapolres bangka barat dan bapak Kapolda bangka belitung, kami mohon kebijakan, dan pertimbangannya, bagaimana kami bisa menyelesaikan pembangunan masjid kami ini, kalau bukan dari aktivitas tambang timah yang di batu nek itu, kini tambang timah di batu nek terhenti akibat pemberitaan media-media online beberapa hari lalu," ucap Elias seorang tokoh dusun penganak.(red)
×
Berita Terbaru Update