Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Kirab Budaya Sukoco-Sukeci Momentum Sakral Bersih Desa Arjowilangun Kalipare

Sabtu, 11 Mei 2024 | 13.57.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-11T07:06:43Z

ULASANFAKTA.COM-MALANG, Puncak
sakral bersih Desa Arjowilangun Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang diselenggarakan dengan kirab Raden Sukoco dan Dewi Sukeci.

Serangkaian prosesi kegiatan di hari ke-4 ini diawali dengan barikan 1000 Lengkong, Marathon 10 Km yang diikuti mulai siswa siswi tingkat SD, SMP dan umum.Kemudian berlanjut dengan arak-arakan/kirab Sukoco-Sukeci.Terkait pelaksanaan dibarengi juga dengan pertunjukkan kesenian tayub.

Ketua panitia kegiatan Ahmad Syamsudin menyampaikan, Raden Sukoco dan Dewi Sukeci merupakan simbol kekuasan atau istilah jawanya yang mbahurekso (leluhur yang berkuasa di desa Arjowilangun).
"Mbah Sukoco-Sukeci merupakan lambang dari desa sebagian bedah Karawang, sehingga prosesi arak-arakannya pun dengan mengelilingi desa,"tuturnya, Jumat, (10/5/2024).

Lebih lanjut, Syamsudin menjelaskan Saat diarak Raden Sukoco dan Dewi Sukeci digambarkan dengan berbentuk patung berkostum pengantin. Paras keduanya pun ada kemiripan karena kembar.

"Disamping itu mereka juga membawa peninggalan-peninggalan suci. Arak-arakan juga diiringi budaya jawa atau budaya local, misalnya: Reog, Jaranan, Jaran Joged, Bantengan, kentrung sholawatan,"imbuhnya.

Dikesempatan ini Syamsudin juga mengisahkan tentang Raden Sukoco dan Dewi Sukeci. Bahwa keduanya orang kembar yang saling jatuh cinta.Tentu hal itu sontak menimbulkan pertentangan di semua kalangan baik orang tuanya maupun lingkungan.

"Konon menurut cerita mereka berdua adalah saudara kembar yang terlibat hubungan percintaan. Dimana tidak mendapat restu orang tua maupun lingkungan,"ujarnya.

Dikarenakan tidak mendapat restu kedua saudara kembar itu memutuskan meninggalkan desa asalnya dengan berkelana tanpa tujuan.

"Setelah sekian lama berpetualang dari satu tempat ke tempat lain,akhirnya Raden Sukoco-Sukeci sampai di desa Arjowilangun dengan diterima baik oleh demang Mertowidjojo, pemimpin desa saat itu. Konon, keduanya adalah pasangan pertama di Arjowilangun,"tandasnya.

Disamping itu puncak sakral bersih desa Arjowilangun juga disertai dengan Kirab Pusaka Eyang Demang Mertawijaya, Wayang Kulit ruwat desa Arjowilangun dan Kirab Budaya Leang Leong.**

Reporter : Kim

Baca berita lainnya di Google News
×
Berita Terbaru Update